TUGAS PERKEMBANGAN KEHIDUPAN PRIBADI, PENDIDIKAN DAN KARIER, DAN KEHIDUPAN BERKELUARGA
DISUSUN OLEH : KELOMPOK VI
NAMA :
1. ARYANI (34 2010 178)
2. KHOLIL ZAKY (34 2010 185)
3. LIASARI (34 2010 155)
4. EMILIA (34 2010 157)
5. DARVITA (34 2010 152)
6. INE SURYANI (34 2020 171)
7. HANUN TESSY (34 2010 174)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat allah SWT bewrkat limpahan rahmat karunia dan inayah Nyalah
kita dapat di beri kesehatan dan kekuatan sehingga dapat menikmati indah nya
dunia ini.
Shalawat serta salam semoga
tercurahkan kepada baginda dan junjungan kita nabi Muhammad SAW keluarga sahabat,dan pengikut nya yang
istiqomah di jalan nya semoga kita semua mendapat safaat kelak yaumul akhir.
Penulis mengucapkan terima kasih
kepada seluruh pihak dan membantu dalam pembuatan makalah ini. Terutama kepeda dosen pengasuh mata kuliah
Perkembangan Peserta Didik yaitu ibu Dra. Rhyta Petrossky, S.Pd. Dan
temen-temen kelas D Biologi semester 3, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Akhir kata taka da gading yang tak
retak “ taka da manusia yang di ciptakan sempurna” kami mengharapkan saran dan
kritik yang membangun guna kemaslahatan kita bersama.
Palembang,
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam rentang kehidupannya, manusia melewati tahap-tahap perkembangan
dimana setiap tahap memiliki tugas-tugas perkembangan yang harus dikuasai dan
diselesaikan. Sebagian besar dari kita ingin berusaha menguasai dan menyelesaikannya
pada waktu yang tepat . Beberapa orang dapat berhasil, sedangkan yang lain
kemungkinan tidak berhasil atau terlalu cepat dari tahap yang seharusnya.
Havighurst membagi tugas-tugas perkembangan selama rentang kehidupan manusia
sebagai berikut:
Individu adalah seorang manusia yang
tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya,malainkan juga
mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Terdapat tiga
aspek yang melekat sebagai persepsi terhadap individu, yaitu aspek organik
jasmaniah, aspek psikis-rohaniah, dan aspek-sosial yang bila terjadi
kegoncangan pada suatu aspek akan membawa akibat pada aspek yang lainnya.
Individu dalam tingkah laku menurut pola pribadinya ada 3 kemungkinan: pertama
menyimpang dari norma kolektif kehilangan individualitasnya, kedua takluk
terhadap kolektif, dan ketiga memengaruhi masyarakat (Hartomo, 2004:
64).Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu masyrakat yng
menjadi latar belakang keberadaanya. Individu berusaha mengambil jarak dan
memproses dirinya untuk membentuk perilakunya yang selaras dengan keadaan dan
kebiasaan yang sesuai dengan perilaku yang telah ada pada dirinya.
Manusia sebagai
individu salalu berada di tengah-tengah kelompok individu yang sekaligus mematangkannya
untuk menjadi pribadi yang prosesnya memerlukan lingkungan yang dapat
membentuknya pribadinya. Namun tidak semua lingkungan menjadi faktor pendukung
pembentukan pribadi tetapi ada kalanya menjadi penghambat proses pembentukan
pribadi
2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang kami temukan dan akan kami bahas adalah:
1.
Apa yang dimaksud dengan tugas perkembangan kehidupan
pribadi ?
2.
Apa tugas perkembangan pendidikan dan karier?
3.
Bagaimana implikasi dari tugas-tugas perkembangan
remaja dalam penyelenggaraan pendidikan?
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Perkembangan
Kehidupan Pribadi sebagai Individu
1.
Pengertian
kehidupan Pribadi dan karakteristiknya
Kehidupan pribadi
seseorang individu merupakan kehidupan yang utuh dan lengkap dan memiliki cirri
khusus dan unik. Kehidupan pribadi seseorang menyangkut berbagai aspek, antara lain aspek emosional,
sosial psikologis dan sosial budaya, dan kemampuan intelektual yang terpadu
secara integrative dengan factor
lingkungan kehidupan. Pada awal kehidupannya dalam rangka menuju pola kehidupan
pribadi yang lebih mantap, seseorang individu berupaya untuk mampu mandiri, dalam arti mampu
mengurus diri sendiri sampai dengan
mengatur dan memenuhi kebutuhan serta
tugasnya sehari-hari. Untuk itu diperlukan penguasaan situasi untuk menghadapi berbagai ransangan yang
dapat mengganggu kestabilan pribadinya.
Kekhususan kehidupan
pribadi bermakna bahwa segala kebutuhan dirinya memerlukan pemenuhan dan terkait
dengan masalah-masalah yang tidak
dapat disamakan dengan individu lain. Oleh karenanya, setiap pribadi akan
dengan sendirinya menampakan ciri yang khas yang berbeda dengan pribadi yang lain. Di samping itu,
dealam kehidupan ini diperlukan keserasian antara kebutuhan fisik dan
nonfisiknya. Kebutuhan fisik setiap orang perlu pemenuhan, minsalnya seseorang
perlu bernapas lega, perlu makan enak dan cukup, perlu kenikmatan, dan perlu
keamanan. Berkaitan dengan aspek sosio-psikologis, setiap pribadi membutuhkan
kemampuan untuk menguasai sikap dan
emosinya serta sarana komunikasi untuk bersosialisasi. Hal itu semua akan tampak secara utuh dan lengkap
dalam bentuk perilaku dan perbuatan yang mantap. Dengan demikian, masalah
kehidupan pribadi merupakan bentuk integritas antara faktor fisik, sosial
budaya, dan faktor psikologis. Di samping itu, seorang individu juga
membutuhkan pengakuan dari pihak lain tentang harga dirinya, baik Dari
keluarganya sendiri maupun dari luar keluarganya. Tiap orang punya harga diri
dan benkeinginan untuk selalu mempertahankan harga diri tersebut.
2.
Faktor-
faktor yang Mempengaruhi
Perkembangan Pribadi
Perkembangan pribadi
menyangkut perkembangan berbagai aspek,
yang akan ditunjukan dalam prilaku. Prilaku seseorang yang menggambarkan
perpaduan berbagai aspek itu terbentuk di dalam lingkungan. Sebagaimna diketahui
bahwa, lingkungan tempat anak berkembang
sangat kompleks.
Perkembangan pribadi
dipengaruhi oleh faktor keturunan dan faktor lingkungan. Aliran natifisme
menyatakan bahwa seorang individu akan menjadi pribadi sebagaimana menjadi
pribadi sebagaimana adanya yang telah ditentukan oleh pembawaan dan sifatnya
yang dibawak sejak lahir. Sementara itu aliran emperisme menyatakan bahwa
seorang individu akan menjadi pribadi yang khas, dan unik, yang dipengaruhi
oleh pengalaman, pendidikan, atau lingkungan hidupnya. Aliran konfergensi
menyatakan bahwa kedua faktor tersebut secara terpadu memberikan pengaruh
terhadap kehidupan seseorang
Seseorang individu,
pertama tumbuh dan berkembang di
lingkungan keluarga. Sesuai dengan tugas keluarga dalam melaksanaknan misinya
sebagai penyelenggara pendidikan yang
bertanggung jawab, mengutamakan
pembentukan pribadi anak. Dengan demikian, faktor utama yang mempengaruhi perkembangan pribadi anak adalah kehidupan keluarga beserta aspeknya. Seperti telah diuraikan di
bagian terdahulu, perkembangan anak yang menyangkut perkembangan psikofisis
dipengaruhi oleh :status sosial ekonomi, filsafat hidup keluarga dan pola hidup keluarga seperti kedisiplinan,
kepedulian terhadap kesehatan, dan ketertiban
termasuk ketertiban menjalankan ajaran agama.
3.
Perbedaan
Individu dalam Perkembangan Pribadi
Lingkungan social budaya yang mempengaruhi perkembangan
pribadi seseorang. Oleh karena itu perkembangan pribadi individu berbeda-beda
sesuai dengan pembawaan lingkungan tempat mereka hidup, dan dibesarkan. Lingkungan
kehidupan sosial budaya yang mempengaruhi perkembangan pribadi seseorang
amatlah kompleks dan heterogen. Baik lingkungan alami maupun lingkungan yang
diciptakan untuk maksud pembentukan
pribadi anak-anak dan remaja, masing-masing
memilki cirri yang berbeda-beda. Oleh karena itu, secara singkat dapat di
katakana bahwa perkembangan pribadi setiap individu berbeda-beda pula sesuai
dengan lingkungan di mana mereka dibesarkan serta bagaimana mereka masng-masing
berinteraksi dan mengintegrasikan dirinya dengan lingkungannya
4.
Pengaruh
Perkembangan Kehidupan Pribadi terhadap Tingkah Laku
Kehidupan merupakan suatu rangkaian yang berkesinambungan
dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Keadan kehidupan sekarang
dipengaruhi oleh keadan sebelumnya, dan keadan yang akan dating banyak
ditentukan oleh keadan kehidupan saat
ini. Dengan demikian, tingkah laku seseorang
juga dipengaruhi hasil proses
perkembangan kehidupan sebelumnya dan dalam perjalanannya berintegrasi dengan
kejadian-kejadian saat sekarang.
5.
Upaya
Pengembangan kehidupan Pribadi
Kehidupan pribadi merupakan rangkaian proses
pertumbuhan dan perkembangan sehingga perlu dipersiapkan dengan baik. Upaya
pengembangan kehidupan pribadi dapat dilakukan sebagai berikut:
a. Membiasakan
hidup sehat dan teratur serta pemanfaatan waktu secara baik.
b. Mengerjakan
tugas dan pekerjaan sehari-hari secara mandiri dengan penuh tanggung jawab.
c. Hidup
bermasyarakat dengan melakaukan pergaulan
dengan sesama, terutama dengan teman sebaya. Menunjukan gaya dan
pola kehidupan yang baik sesuai dengan kultur yang baik dan dianut
oleh masyarakat.
d. Cara-cara
pemecahan masalah yang dihadapi ,melatih
cara merespon berbagai masalah yang
dihadapi secara baik.
e. Mengikuti
dan mematuhi aturan kehidupan keluarga secara disiplin dan bertanggung jawab.
f. Melaksanakan
peran sesuai dengan status dan tanggung jawab dalam kehidupan berkeluarga. Di
dalam keluarga perlu dikembangkan sikap
menghargai orang lain dan keteladanan.
g. Berusaha
dengan sungguh-sungguh untuk meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan dan
keterampilan sesuai minat bakat yang dimiliki baik melalui pendidika formal
maupun nonformal.
B. Perkembangan Kehidupan
Pendidikan dan Karier
Belajar itu akan lebih berhasil apabila sesuai dengan minat
dan kebutuhannya. Cita-cita tentang jenis pekerjaan di masa yang akan datang
merupakan faktor penting yang
mempengaruhi minat dan kebutuhan belajar. Pada usia remaja, telah mulai jelas terbentuknya cita-cita dewasa
nanti. Oleh kareana itu, dapat dikatakan bahwa remaja telah memiliki minat yang
jelas terhadap jenis pekerjaan tertentu.
Untuk itu remaja secara sadar telah
mengetahui pula bahwa untuk mencapai jenis pekerjaan yang diidamkan itu memerlukan sarana
pengetahuan dan keterampilan tertentu yang harus dimilki. Pada dasarnya
belajar atau mengikuti pendidikan tertentu merupakan persiapan bagi remaja itu sendiri utuk
mendapatkan suatu pekerjaan. Hal inilah yang memimbing remaja menentukan
pilihan jenis pendidikan yang akan di ikuti.
1.
Lingkungan
Pendidikan Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan
utama bagi anak-anak dan remaja. Pendidikan keluarga lebih menekankan
pada aspek moral atau pembentukan kepribadian daripada pendidikan untuk menguasai ilmu pengetahuan. Dasar dan
tujuan penyelenggaraan pendidikan keluara bersifat individual, sesuai dengan
pandanagan hidup keluarga masing-masing, sekalipun secara nasional bagi keluarga-keluarga bangsa Indonesia
memiliki dasar yang sama, yaitu pancasila. Ada keluarga dalam mendidik anaknya
berdasarkan pada kaidah-kaidah agama dan menekankan proses pendidikan pada pendidikan agama
dengan tujuan untuk menjadikan anak-anaknya menjadi orang yang saleh dan
senantiasatakwadan iman kepada Tuhan yang maha Esa. Ada pula keluarga yang dasar
dan tujuan penyelenggaraan pendidikannya berorientasi kepada kehidupan sosial
ekonomi kemasyarakatan dengan tujuan untuk menjadikan anak-anaknya menjadi orang yang produktif dan
bermanfaat dalam kehidupan bermasyarakat.
2.
Masyarakat
Masyarakat merupakan lingkungan alami kedua yang dikenal
anak-anak. Anak remaja telah banyak mengenal karakteristik masyarakat dengan berbagai norma dan keragamannya. Kondisi masyarakat amat beragam, tentu banyak hal yang harus diperhatikan dan diikuti oleh anggota masyarakat, dan
dengan demikian para remaja perlu memehami hal itu. Tidak jarang para remaja
berbeda pandangan dengan para orang tua, sehingga norma dan
perilaku remaja dianggap tidak sesuai dengan
norma masyarakat yang sedang
berlaku. Hal tersebut akan berdampak
pada pembentukan pribadi remaja.
Perbedaan ini dapat mendorong para remaja untuk
membentuk kelompok-kelompok
sebaya yang memiliki pandeangan yang sama.
Di balik itu di dalam masyarakat terdapat tokoh-tokoh yang
memiliki pengaruh kuat terhadap pola
hidup masyarakatnya. Namun hal tersebut terkadang tidak mampu mempengaruhi kehidupan remaja, akibatnya para
remaja kadang-kadang melakukan
tindakan-tindakan yangtidak sesuai dengan ketentuan masyarakat, atau para
remaja dengan sengaja menghindar dari aturan dan ketentuan masyarakat.
3.
Sekolah
Sekolah merupakan lingkungan artificial yang sengaja diciptakan untuk membina anak-anak ke arah tujuan
tertentu, khususnya untuk memberikan kemampuan
dan keterampilan sebagai bekal kehidupannya di kemudian hari. Bagi para
remaja pendidikan jalur sekolah yang diikutinya
adalah jenjang pendidikan dasar dan menengah. Di mata remaja sekolah
dipandang sebagai lembaga yang cukup berpengaruh terhadap terbentuknya konsep yang berkenaan dengan nasib mereka di kemudian hari. Mereka
menyadari jika prestasi atau hasil belajar yang dicapai di sekolah
itu baik, hal itu akan membuka kemungkinan
hidupnya di kemudian harimenjadi
cerah, tetapi sebaliknya apabila prestasi yng dicapainya kurang baik, hal itu
dapat berakibat gelapnya masa depan
mereka. Kegagalan di sekolah dipandangnya sebagai awal kegagalan hidupnya. Dengan
demikian, sekolah dipandang banyaki mempengaruhi kehidupannya. Oleh karena itu,
remaja telah memikirkan benar-benar dalam memilih dan mendapatkan sekolah yang
diperkirakan mampu memberikan peluang baik baginya di kemudian hari. Pandangan ini didasari oleh berbagai faktor,
seperti faktor ekonomi, faktor sosial, dan harga diri (status dalam
masyarakat). Akan tetapi, dalam
menentukan pilihan sekolah bagi banak-anaknya, banyak terjadi campur
tangan orang tua terlalu besar. Hal itu sering
membawa akibat kegagalan dalam pendidikan sekolah, karena anak terpaksa mengikuti pelajaran yang tidak sesuai dengan pilihan dan minatnya.
4.
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Perkembangan Kehidupan
Pendidikan dan Karier
a.
Faktor
Sosial Ekonomi
Kondisi
sosial ekonomi keluarga banyak
menentukan perkembangan kehidupan pendidikan dan karier anak. Kondisi ini Secara tidak langsung keberhasilan orang tua merupakan “beban”
bagi anak, sehingga dalam menentukan pilihan pendidikan tersirat untuk ikut
mempertahankan kedudukan orang tua. Banyak anak berkemampuan intalektual tinggi
tidak dapat menikmati pendidikan yang baik, disebabkan oleh keterbatasan
kemampuan ekonomi orang tuanya.
Faktor ekonomi mencangkup kemampuan ekonomi orang tua dan kondisi ekonomi Negara
(masyarakat). Yang pertama merupakan kondisi utama, karena meny6angkut
kemampuan orang tua dalam membiayai pendidikan anaknya. Banyak anak berkemampuan
intelektual tinggi tidak dapat
menikmati pendidikan yang baik,
disebabkan oleh keterbatasan kemampuan ekonomi orang tuanya.
b. Faktor Lingkungan
Yang dimaksud lingkungan
di sini meliputi tiga macam.
1.
Pertama lingkungan
kehidupan masyarakat, seperti lingkungan masyarakat perindustrian, pertanian,
atau lingkungan perdagangan.
2.
Kedua , lingkungan kehidupan rumah tangga,
kondisi sekolah merupakan lingkungan yang langsung berpengaruh terhadap kehidupan pendidikan dan
cita-cita karier remaja. Lembaga pendidikan atau sekolah yang baik mutunya, yang memelihara kedisiplinan
cukup tinggi, akan sangat berpengaruh terhadap pembentukan sikap
dan prilaku kehidupan pendiidkan
anak dan pola pikirnya dalam menghadapi karier.
3.
Ketiga, lingkungan kehidupan teman sebaya. Artinya
pergaulan teman sebaya akan memberikan
pengaruh langsung terhadap kehidupan
pendidikan masing-masing remaja.
Lingkungan teman sebaya akan memberikan peluang bagi remaja ( laki-laki atau
wanita ) untuk menjadi lebih matang.
c. Faktor Pandangan
Hidup
pandangan hidup itu sendiri merupakan bagian yang terbentuk
karena lingkungan. Pengejawatahan pandangan hidup tampak pada pendirian
seseorang, terutama dalam menyatakan cita-cita hidupnya. Seseorang dalam
memilih lembaga pendidikan dipengaruhi oleh kondisi keluarga yang melatar
belakangi.
5.Pengaruh Perkembangan Kehidupan Pendidikan Dan Karier Terhadap
Tingkah Laku Dan Sikap
Pada jenjang pendidikan dasar yang
kurikulumnya masih sangat umum, banyak pandangan yang menyatakan bahwa sekolah
itu kurang membawa manfaat bagi hidupnya, mereka (bergolongan ekonomi lemah)
memandang bahwa sekolah sekolah tidak dapat memberikan pekerjaan baginya. Hal
ini akan dipengaruhi sekali sikap mereka terhadap pendidikan sekolah tersebut.
6.Perbedaan
Individu dalam Perkembangan Pendidikan dan Karier
Tentang perkembangan intelek, bahwa
pencapaian tingkat pendidikan dipengaruhi oleh tingkat kecerdasan atau IQ.
Dalam kenyataannya IQ setiap individu berbeda-beda, maka hal ini akan
berpengaruh terhadap pola kehidupannya dalam bidang pendidikan. Dengan demikian
kehidupan pendidikan akan sangat bervariasi atau berbeda-beda seiring dengan
perbedaan kemampuan berfikir atai IQ.
7.
Upaya Pengembangan Kehidupan Pendidikan dan Karier
Menghadapi tiga lingkungan pendidikan yang
berbeda-beda, dapat menyebabkan peserta didik mengalami kebingungan untuk
mengikutinya. Pertentangan dan atau perbedaan norma antara masing-masing
lingkungan amat besar kemungkinan akan terjadi. Untuk itu, hubungan antara
ketiga pelaksanan pendidikan itu satu sama lain harus mengadakan pendekatan
untuk mencapai keharmonisan program.
a)
Pengembangan karier remaja
Perkembangan karier remaja menurut Ginzberg
ada pada periode pilihan tentatif (11-17 tahun) itu ditandai oleh meluasnya
pengenalan pada anak terhadap berbagai masalah dalam memutuskan pekerjaan apa
yang akan dikerjakannya di masa mendatang, periode tentatif ini meliputi 4 (
empat ) tahapan yaitu:
1.
Tahap minat (umur 11-12 tahun)
2.
Tahap kapasitas (12-14 tahun)
3.
Tahap nilai (15-16 tahun)
4.
Tahap transisi (17-18 tahun)
b)
Masalah yang Dihadapi
Masalah dan hambatan yang dialami pada
saat perkembangn karier dapat berasal dari dalam dirinya sendiri, dari luar
dirinya atu dari lingkungannya, atau pun kedua-duanya. Oleh karena itu, untuk
menghadapi remaja yang mengalami masalah atau kesulitan dalam memilih
karier,Shertzer (Alexander, dkk.,1980menyarankan hal-hal berikut:
1.
Pelajari dirimu sendiri, karena kesadaran diri
tentang bakat kemampuan, dan ciri-ciri pribadi yang dia miliki merupakan kunci
dari ketetapan perencanaan karier.
2.
Di bidang apa kamu yang paling sreg
(confortable)
3.
Tulislah rencana dan cita-citamu secara formal.
4.
Bisakah diri mu dengan tuntutan pekerjaan
tertentu yang kamu minati.
5.
Tinjau dan bicarakan lagi rencana kariermu itu
dengan orang lain
6.
Ika ternyata pilihan kariermu tidak cocok,
hentikan.
Dalam sistem pendidikan di indonesia, remaja
dapat dibantu dalam mengatasi masalah perkembangan dan pilihan karier melalui
kegiatan layanan bimbingan di SLTP atau SLTA. Layanan bimbingan karier di
lakukan melalui kegiatan:
a)
Pemahaman diri, bakat, kemampuan minat
keterampilan dan ciri-ciri pribadi.
b)
Pemahaman lingkungan, lingkungan pendidikan dan
lingkungan pekerjaan serta berbagai kondisinya.
c)
Cara-cara mengatasi masalah dan hambatan dalam
perencanaan dan pemilihan karier sehubungan dengan kemungkinan keterbatasan
lingkungan dan keadaan diri.
d)
Perencanaan masa depan.
e)
Usaha penyaluran, penempatan pengaturan dan
penyesuaian.
PENUTUP
1. Kesimpulan
Tugas-tugas perkembangan remaja yang meliputi tugas
kehidupan pribadi sebagai individu, kehidupan pendidikan dan karier, serta
kehidupan keluarga merupakan langkah awal seorang remaja dalam melaksanakan
kehidupan bermasyarakat agar diterima sebagai individu yang mandiri dan mampu
beradaptasi dengan berbagai kondisi masyarakat yang sangat kompleks.
2.
Saran-saran
Masa remaja adalah tindak lanjut
dari masa kanak-kanak yang diawali dengan masa perubahan yang sering disebut
dengan masa pubertas. Di Masa inilah peserta didik itu mulai gencar mencari
tahu sesuatu yang menurut mereka masih asing dalam kehidupan mereka. Di masa
ini pula sebaiknya pengekangan-pengekangan yang diterapkan di masa kanak-kanak
hendaknya dikurangi. Karena biasanya anak-anak pada masa ini mulai mengerti
mengapa di waktu kecil mereka dilarang untuk melakukan sesuatu yang bisa
disebut tidak pantas.mereka akan mulai mengetehui masalah-masalah yang ada
dalam kehidupan. Disini orang tua berperan sebagai penasihat sekaligus pengawas
tingkah laku anak agar anak itu bisa mawas diri dan juga tidak ceroboh dalam
mengambil suatu keputusan.
DAFTAR PUSTAKA
Sunarno dan Agung Hartono.2006.Perkembangan Peserta Didik.Jakarta.Renika
Cipta.
Internet
: tyraway.wordpress.com /2010/09/13/
Perkembangan-Kehidupan-Pendidikan-dan-Karier/
Safwandi,afwan.http://www.scribd.com/doc/28059383/Kehidupan-Pribadi-Sebagai-Individu-aan-safwandi-ateng-paya-cut-matangglumpangdua-bireuen-NAD
(diakses dari internet pada 03 oktober 2011)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar