Jumat, 22 Juni 2012

PERKEMBANGAN KEHIDUPAN PRIBADI, PENDIDIKAN DAN KARIER, DAN KEHIDUPAN BERKELUARGA



TUGAS PERKEMBANGAN KEHIDUPAN PRIBADI, PENDIDIKAN DAN KARIER, DAN KEHIDUPAN BERKELUARGA

 

DISUSUN OLEH       : KELOMPOK VI

NAMA                          :

1.    ARYANI                                    (34 2010 178)

2.    KHOLIL ZAKY                       (34 2010 185)

3.    LIASARI                                    (34 2010 155)

4.    EMILIA                                      (34 2010 157)

5.    DARVITA                                  (34 2010 152)

6.    INE SURYANI                          (34 2020 171)

7.    HANUN TESSY                        (34 2010 174)

 


KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat allah SWT bewrkat  limpahan rahmat karunia dan inayah Nyalah kita dapat di beri kesehatan dan kekuatan sehingga dapat menikmati indah nya dunia ini.
            Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada baginda dan junjungan kita nabi Muhammad SAW  keluarga sahabat,dan pengikut nya yang istiqomah di jalan nya semoga kita semua mendapat safaat kelak yaumul akhir.
            Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak dan membantu dalam pembuatan makalah  ini. Terutama kepeda dosen pengasuh mata kuliah Perkembangan Peserta Didik yaitu ibu Dra. Rhyta Petrossky, S.Pd. Dan temen-temen kelas D Biologi semester 3, sehingga makalah ini  dapat terselesaikan dengan baik.
            Akhir kata taka da gading yang tak retak “ taka da manusia yang di ciptakan sempurna” kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun guna kemaslahatan kita bersama.

                                                                                                                     Palembang,           


Penulis




BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam rentang kehidupannya,  manusia melewati tahap-tahap perkembangan dimana setiap tahap memiliki tugas-tugas perkembangan yang harus dikuasai dan diselesaikan. Sebagian besar dari kita ingin berusaha menguasai dan menyelesaikannya pada waktu yang tepat . Beberapa orang dapat berhasil, sedangkan yang lain kemungkinan tidak berhasil atau terlalu cepat dari tahap yang seharusnya. Havighurst membagi tugas-tugas perkembangan selama rentang kehidupan manusia sebagai berikut:
Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya,malainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Terdapat tiga aspek yang melekat sebagai persepsi terhadap individu, yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis-rohaniah, dan aspek-sosial yang bila terjadi kegoncangan pada suatu aspek akan membawa akibat pada aspek yang lainnya. Individu dalam tingkah laku menurut pola pribadinya ada 3 kemungkinan: pertama menyimpang dari norma kolektif kehilangan individualitasnya, kedua takluk terhadap kolektif, dan ketiga memengaruhi masyarakat (Hartomo, 2004: 64).Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu masyrakat yng menjadi latar belakang keberadaanya. Individu berusaha mengambil jarak dan memproses dirinya untuk membentuk perilakunya yang selaras dengan keadaan dan kebiasaan yang sesuai dengan perilaku yang telah ada pada dirinya.
Manusia sebagai individu salalu berada di tengah-tengah kelompok individu yang sekaligus mematangkannya untuk menjadi pribadi yang prosesnya memerlukan lingkungan yang dapat membentuknya pribadinya. Namun tidak semua lingkungan menjadi faktor pendukung pembentukan pribadi tetapi ada kalanya menjadi penghambat proses pembentukan pribadi



2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang kami temukan dan akan kami bahas adalah:
1.      Apa yang dimaksud dengan tugas perkembangan kehidupan pribadi ?
2.      Apa tugas perkembangan pendidikan dan karier?
3.      Bagaimana implikasi dari tugas-tugas perkembangan remaja dalam penyelenggaraan pendidikan?

BAB II
PEMBAHASAN
A.   Perkembangan Kehidupan Pribadi sebagai Individu

1.      Pengertian kehidupan Pribadi dan karakteristiknya
Kehidupan pribadi seseorang individu merupakan kehidupan yang utuh dan lengkap dan memiliki cirri khusus dan unik. Kehidupan pribadi seseorang menyangkut  berbagai aspek, antara lain aspek emosional, sosial psikologis dan sosial budaya, dan kemampuan intelektual yang terpadu secara integrative  dengan factor lingkungan kehidupan. Pada awal kehidupannya dalam rangka menuju pola kehidupan pribadi yang lebih mantap, seseorang individu berupaya  untuk mampu mandiri, dalam arti mampu mengurus diri sendiri  sampai dengan mengatur  dan memenuhi kebutuhan serta tugasnya sehari-hari. Untuk itu diperlukan penguasaan situasi  untuk menghadapi berbagai ransangan yang dapat mengganggu kestabilan  pribadinya.
Kekhususan kehidupan pribadi bermakna bahwa segala kebutuhan dirinya memerlukan pemenuhan  dan terkait  dengan masalah-masalah yang  tidak dapat disamakan dengan individu lain. Oleh karenanya, setiap pribadi akan dengan sendirinya menampakan ciri yang khas yang berbeda  dengan pribadi yang lain. Di samping itu, dealam kehidupan ini diperlukan keserasian antara kebutuhan fisik dan nonfisiknya. Kebutuhan fisik setiap orang perlu pemenuhan, minsalnya seseorang perlu bernapas lega, perlu makan enak dan cukup, perlu kenikmatan, dan perlu keamanan. Berkaitan dengan aspek sosio-psikologis, setiap pribadi membutuhkan kemampuan untuk menguasai  sikap dan emosinya serta sarana komunikasi untuk bersosialisasi. Hal  itu semua akan tampak secara utuh dan lengkap dalam bentuk perilaku dan perbuatan yang mantap. Dengan demikian, masalah kehidupan pribadi merupakan bentuk integritas antara faktor fisik, sosial budaya, dan faktor psikologis. Di samping itu, seorang individu juga membutuhkan pengakuan dari pihak lain tentang harga dirinya, baik Dari keluarganya sendiri maupun dari luar keluarganya. Tiap orang punya harga diri dan benkeinginan untuk selalu mempertahankan harga diri tersebut.
2.      Faktor- faktor  yang  Mempengaruhi  Perkembangan  Pribadi
Perkembangan pribadi menyangkut perkembangan  berbagai aspek, yang akan ditunjukan dalam prilaku. Prilaku seseorang yang menggambarkan perpaduan berbagai aspek itu terbentuk di dalam lingkungan. Sebagaimna diketahui bahwa, lingkungan  tempat anak berkembang sangat kompleks.
Perkembangan pribadi dipengaruhi oleh faktor keturunan dan faktor lingkungan. Aliran natifisme menyatakan bahwa seorang individu akan menjadi pribadi sebagaimana menjadi pribadi sebagaimana adanya yang telah ditentukan oleh pembawaan dan sifatnya yang dibawak sejak lahir. Sementara itu aliran emperisme menyatakan bahwa seorang individu akan menjadi pribadi yang khas, dan unik, yang dipengaruhi oleh pengalaman, pendidikan, atau lingkungan hidupnya. Aliran konfergensi menyatakan bahwa kedua faktor tersebut secara terpadu memberikan pengaruh terhadap kehidupan seseorang
Seseorang individu, pertama tumbuh dan berkembang  di lingkungan keluarga. Sesuai dengan tugas keluarga dalam melaksanaknan misinya sebagai penyelenggara  pendidikan yang bertanggung  jawab, mengutamakan pembentukan pribadi anak. Dengan demikian, faktor utama  yang mempengaruhi perkembangan  pribadi anak adalah kehidupan keluarga  beserta aspeknya. Seperti telah diuraikan di bagian terdahulu, perkembangan anak yang menyangkut perkembangan psikofisis dipengaruhi oleh :status sosial ekonomi, filsafat hidup keluarga dan pola  hidup keluarga seperti kedisiplinan, kepedulian terhadap kesehatan, dan ketertiban  termasuk ketertiban menjalankan ajaran agama.
3.      Perbedaan Individu dalam Perkembangan Pribadi

Lingkungan social budaya yang mempengaruhi perkembangan pribadi seseorang. Oleh karena itu perkembangan pribadi individu berbeda-beda sesuai dengan pembawaan lingkungan tempat mereka hidup, dan dibesarkan. Lingkungan kehidupan sosial budaya yang mempengaruhi perkembangan pribadi seseorang amatlah kompleks dan heterogen. Baik lingkungan alami maupun lingkungan yang diciptakan  untuk maksud pembentukan pribadi anak-anak  dan remaja, masing-masing memilki cirri yang berbeda-beda. Oleh karena itu, secara singkat dapat di katakana bahwa perkembangan pribadi setiap individu berbeda-beda pula sesuai dengan lingkungan di mana mereka dibesarkan serta bagaimana mereka masng-masing berinteraksi dan mengintegrasikan dirinya dengan lingkungannya


4.      Pengaruh Perkembangan Kehidupan Pribadi terhadap Tingkah Laku

Kehidupan merupakan suatu rangkaian yang berkesinambungan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Keadan kehidupan sekarang dipengaruhi oleh keadan sebelumnya, dan keadan yang akan dating banyak ditentukan  oleh keadan kehidupan saat ini. Dengan demikian, tingkah laku seseorang  juga dipengaruhi  hasil proses perkembangan kehidupan sebelumnya dan dalam perjalanannya berintegrasi dengan kejadian-kejadian saat sekarang.

5.      Upaya Pengembangan kehidupan Pribadi

Kehidupan pribadi merupakan rangkaian proses pertumbuhan dan perkembangan sehingga perlu dipersiapkan dengan baik. Upaya pengembangan kehidupan pribadi dapat dilakukan sebagai berikut: 
a.       Membiasakan hidup sehat dan teratur serta pemanfaatan waktu secara baik.
b.      Mengerjakan tugas dan pekerjaan sehari-hari secara mandiri dengan penuh tanggung jawab.
c.       Hidup bermasyarakat dengan melakaukan pergaulan  dengan sesama, terutama dengan teman sebaya. Menunjukan gaya dan pola  kehidupan yang baik  sesuai dengan kultur yang baik dan dianut oleh masyarakat.
d.      Cara-cara pemecahan masalah yang dihadapi  ,melatih cara merespon berbagai masalah yang dihadapi secara baik.
e.       Mengikuti dan mematuhi aturan kehidupan keluarga secara disiplin dan bertanggung jawab.
f.       Melaksanakan peran sesuai dengan status dan tanggung jawab dalam kehidupan berkeluarga. Di dalam keluarga perlu dikembangkan  sikap menghargai orang lain dan keteladanan.
g.      Berusaha dengan sungguh-sungguh untuk meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan sesuai minat bakat yang dimiliki baik melalui pendidika formal maupun nonformal. 

B.     Perkembangan Kehidupan Pendidikan dan Karier

Belajar itu akan lebih berhasil apabila sesuai dengan minat dan kebutuhannya. Cita-cita tentang jenis pekerjaan di masa yang akan datang merupakan faktor penting  yang mempengaruhi minat dan kebutuhan belajar. Pada usia remaja, telah  mulai jelas terbentuknya cita-cita dewasa nanti. Oleh kareana itu, dapat dikatakan bahwa remaja telah memiliki minat yang jelas terhadap jenis pekerjaan  tertentu. Untuk itu remaja secara sadar  telah mengetahui pula bahwa untuk mencapai jenis pekerjaan  yang diidamkan itu memerlukan sarana pengetahuan  dan keterampilan  tertentu yang harus dimilki. Pada dasarnya belajar atau mengikuti pendidikan tertentu merupakan  persiapan bagi remaja itu sendiri utuk mendapatkan suatu pekerjaan. Hal inilah yang memimbing remaja menentukan pilihan jenis pendidikan yang akan di ikuti.
1.      Lingkungan Pendidikan Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama bagi anak-anak dan remaja. Pendidikan keluarga lebih  menekankan  pada aspek moral atau pembentukan kepribadian daripada pendidikan  untuk menguasai ilmu pengetahuan. Dasar dan tujuan penyelenggaraan pendidikan keluara bersifat individual, sesuai dengan pandanagan hidup keluarga masing-masing, sekalipun secara nasional  bagi keluarga-keluarga bangsa Indonesia memiliki dasar yang sama, yaitu pancasila. Ada keluarga dalam mendidik anaknya berdasarkan pada kaidah-kaidah agama dan menekankan  proses pendidikan pada pendidikan agama dengan tujuan untuk menjadikan anak-anaknya menjadi orang yang saleh dan senantiasatakwadan iman kepada Tuhan yang maha Esa. Ada pula keluarga yang dasar dan tujuan penyelenggaraan pendidikannya berorientasi kepada kehidupan sosial ekonomi kemasyarakatan dengan tujuan untuk menjadikan  anak-anaknya menjadi orang yang produktif dan bermanfaat dalam kehidupan bermasyarakat. 
2.      Masyarakat
Masyarakat merupakan lingkungan alami kedua yang dikenal anak-anak. Anak remaja telah banyak mengenal karakteristik masyarakat  dengan berbagai  norma dan keragamannya. Kondisi masyarakat  amat beragam, tentu  banyak hal yang harus diperhatikan  dan diikuti oleh anggota masyarakat, dan dengan demikian para remaja perlu memehami hal itu. Tidak jarang para remaja berbeda  pandangan  dengan para orang tua, sehingga norma dan perilaku remaja dianggap tidak sesuai dengan  norma  masyarakat yang sedang berlaku. Hal tersebut akan berdampak  pada pembentukan pribadi  remaja. Perbedaan ini dapat mendorong para remaja untuk  membentuk  kelompok-kelompok sebaya yang memiliki pandeangan yang sama.
Di balik itu di dalam masyarakat terdapat tokoh-tokoh yang memiliki pengaruh  kuat terhadap pola hidup masyarakatnya. Namun hal tersebut terkadang tidak mampu  mempengaruhi kehidupan remaja, akibatnya para remaja kadang-kadang  melakukan tindakan-tindakan yangtidak sesuai dengan ketentuan masyarakat, atau para remaja dengan sengaja menghindar dari aturan dan ketentuan masyarakat.
3.      Sekolah
Sekolah merupakan lingkungan artificial  yang sengaja diciptakan  untuk membina anak-anak ke arah tujuan tertentu, khususnya untuk memberikan kemampuan  dan keterampilan sebagai bekal kehidupannya di kemudian hari. Bagi para remaja pendidikan jalur sekolah yang diikutinya  adalah jenjang pendidikan dasar dan menengah. Di mata remaja sekolah dipandang sebagai lembaga yang cukup berpengaruh terhadap  terbentuknya konsep  yang berkenaan  dengan nasib mereka di kemudian hari. Mereka menyadari  jika prestasi  atau hasil belajar yang dicapai di sekolah itu baik, hal itu akan membuka kemungkinan  hidupnya  di kemudian harimenjadi cerah, tetapi sebaliknya apabila prestasi yng dicapainya kurang baik, hal itu dapat berakibat gelapnya masa depan  mereka. Kegagalan di sekolah dipandangnya  sebagai awal kegagalan hidupnya. Dengan demikian, sekolah dipandang banyaki mempengaruhi kehidupannya. Oleh karena itu, remaja telah memikirkan benar-benar dalam memilih  dan mendapatkan sekolah yang diperkirakan  mampu memberikan  peluang baik baginya di kemudian hari.  Pandangan ini didasari oleh berbagai faktor, seperti faktor ekonomi, faktor sosial, dan harga diri (status dalam masyarakat). Akan tetapi,  dalam menentukan pilihan  sekolah  bagi banak-anaknya, banyak terjadi campur tangan orang tua terlalu besar. Hal itu sering  membawa akibat kegagalan dalam pendidikan  sekolah, karena anak terpaksa  mengikuti pelajaran  yang tidak sesuai dengan  pilihan dan minatnya.
4.      Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kehidupan
 Pendidikan dan Karier

a.      Faktor Sosial Ekonomi

Kondisi  sosial ekonomi keluarga  banyak menentukan perkembangan kehidupan pendidikan dan karier anak. Kondisi ini Secara tidak langsung keberhasilan orang tua merupakan “beban” bagi anak, sehingga dalam menentukan pilihan pendidikan tersirat untuk ikut mempertahankan kedudukan orang tua. Banyak anak berkemampuan intalektual tinggi tidak dapat menikmati pendidikan yang baik, disebabkan oleh keterbatasan kemampuan ekonomi orang tuanya.
Faktor ekonomi mencangkup  kemampuan ekonomi  orang tua dan kondisi ekonomi Negara (masyarakat). Yang pertama merupakan kondisi utama, karena meny6angkut kemampuan orang tua dalam membiayai pendidikan anaknya. Banyak anak  berkemampuan  intelektual  tinggi tidak dapat menikmati pendidikan  yang baik, disebabkan oleh keterbatasan kemampuan ekonomi orang tuanya.
b. Faktor Lingkungan
Yang dimaksud lingkungan di sini meliputi tiga macam.
1.      Pertama lingkungan kehidupan masyarakat, seperti lingkungan masyarakat perindustrian, pertanian, atau lingkungan perdagangan.
2.      Kedua  , lingkungan kehidupan rumah tangga, kondisi  sekolah  merupakan lingkungan yang langsung  berpengaruh terhadap kehidupan pendidikan dan cita-cita karier remaja. Lembaga pendidikan atau sekolah yang  baik mutunya, yang memelihara kedisiplinan cukup tinggi, akan sangat berpengaruh terhadap pembentukan  sikap  dan prilaku  kehidupan pendiidkan anak dan pola pikirnya  dalam  menghadapi karier.
3.      Ketiga,  lingkungan kehidupan teman sebaya. Artinya pergaulan teman sebaya akan memberikan  pengaruh langsung terhadap kehidupan  pendidikan  masing-masing remaja. Lingkungan teman sebaya akan memberikan peluang bagi remaja ( laki-laki atau wanita ) untuk menjadi lebih matang.
c. Faktor Pandangan Hidup
pandangan hidup itu sendiri merupakan bagian yang terbentuk karena lingkungan. Pengejawatahan pandangan hidup tampak pada pendirian seseorang, terutama dalam menyatakan cita-cita hidupnya. Seseorang dalam memilih lembaga pendidikan dipengaruhi oleh kondisi keluarga yang melatar belakangi.


5.Pengaruh Perkembangan Kehidupan Pendidikan Dan Karier Terhadap Tingkah Laku Dan Sikap
Pada jenjang pendidikan dasar yang kurikulumnya masih sangat umum, banyak pandangan yang menyatakan bahwa sekolah itu kurang membawa manfaat bagi hidupnya, mereka (bergolongan ekonomi lemah) memandang bahwa sekolah sekolah tidak dapat memberikan pekerjaan baginya. Hal ini akan dipengaruhi sekali sikap mereka terhadap pendidikan sekolah tersebut.
6.Perbedaan Individu dalam Perkembangan Pendidikan dan Karier
Tentang perkembangan intelek, bahwa pencapaian tingkat pendidikan dipengaruhi oleh tingkat kecerdasan atau IQ. Dalam kenyataannya IQ setiap individu berbeda-beda, maka hal ini akan berpengaruh terhadap pola kehidupannya dalam bidang pendidikan. Dengan demikian kehidupan pendidikan akan sangat bervariasi atau berbeda-beda seiring dengan perbedaan kemampuan berfikir atai IQ.
7. Upaya Pengembangan Kehidupan Pendidikan dan Karier
Menghadapi tiga lingkungan pendidikan yang berbeda-beda, dapat menyebabkan peserta didik mengalami kebingungan untuk mengikutinya. Pertentangan dan atau perbedaan norma antara masing-masing lingkungan amat besar kemungkinan akan terjadi. Untuk itu, hubungan antara ketiga pelaksanan pendidikan itu satu sama lain harus mengadakan pendekatan untuk mencapai keharmonisan program.
a)      Pengembangan karier remaja
Perkembangan karier remaja menurut Ginzberg ada pada periode pilihan tentatif (11-17 tahun) itu ditandai oleh meluasnya pengenalan pada anak terhadap berbagai masalah dalam memutuskan pekerjaan apa yang akan dikerjakannya di masa mendatang, periode tentatif ini meliputi 4 ( empat ) tahapan yaitu:
1.      Tahap minat (umur 11-12 tahun)
2.      Tahap kapasitas (12-14 tahun)
3.      Tahap nilai (15-16 tahun)
4.      Tahap transisi (17-18 tahun)
b)      Masalah yang Dihadapi
Masalah dan hambatan yang dialami pada saat perkembangn karier dapat berasal dari dalam dirinya sendiri, dari luar dirinya atu dari lingkungannya, atau pun kedua-duanya. Oleh karena itu, untuk menghadapi remaja yang mengalami masalah atau kesulitan dalam memilih karier,Shertzer (Alexander, dkk.,1980menyarankan hal-hal berikut:
1.      Pelajari dirimu sendiri, karena kesadaran diri tentang bakat kemampuan, dan ciri-ciri pribadi yang dia miliki merupakan kunci dari ketetapan perencanaan karier.
2.      Di bidang apa kamu yang paling sreg (confortable)
3.      Tulislah rencana dan cita-citamu secara formal.
4.      Bisakah diri mu dengan tuntutan pekerjaan tertentu yang kamu minati.
5.      Tinjau dan bicarakan lagi rencana kariermu itu dengan orang lain
6.      Ika ternyata pilihan kariermu tidak cocok, hentikan.
Dalam sistem pendidikan di indonesia, remaja dapat dibantu dalam mengatasi masalah perkembangan dan pilihan karier melalui kegiatan layanan bimbingan di SLTP atau SLTA. Layanan bimbingan karier di lakukan melalui kegiatan:
a)      Pemahaman diri, bakat, kemampuan minat keterampilan dan ciri-ciri pribadi.
b)      Pemahaman lingkungan, lingkungan pendidikan dan lingkungan pekerjaan serta berbagai kondisinya.
c)      Cara-cara mengatasi masalah dan hambatan dalam perencanaan dan pemilihan karier sehubungan dengan kemungkinan keterbatasan lingkungan dan keadaan diri.
d)     Perencanaan masa depan.
e)      Usaha penyaluran, penempatan pengaturan dan penyesuaian.



PENUTUP

1.      Kesimpulan

Tugas-tugas perkembangan remaja yang meliputi tugas kehidupan pribadi sebagai individu, kehidupan pendidikan dan karier, serta kehidupan keluarga merupakan langkah awal seorang remaja dalam melaksanakan kehidupan bermasyarakat agar diterima sebagai individu yang mandiri dan mampu beradaptasi dengan berbagai kondisi masyarakat yang sangat kompleks.
2.      Saran-saran
Masa remaja adalah tindak lanjut dari masa kanak-kanak yang diawali dengan masa perubahan yang sering disebut dengan masa pubertas. Di Masa inilah peserta didik itu mulai gencar mencari tahu sesuatu yang menurut mereka masih asing dalam kehidupan mereka. Di masa ini pula sebaiknya pengekangan-pengekangan yang diterapkan di masa kanak-kanak hendaknya dikurangi. Karena biasanya anak-anak pada masa ini mulai mengerti mengapa di waktu kecil mereka dilarang untuk melakukan sesuatu yang bisa disebut tidak pantas.mereka akan mulai mengetehui masalah-masalah yang ada dalam kehidupan. Disini orang tua berperan sebagai penasihat sekaligus pengawas tingkah laku anak agar anak itu bisa mawas diri dan juga tidak ceroboh dalam mengambil suatu keputusan.


DAFTAR PUSTAKA
Sunarno dan Agung Hartono.2006.Perkembangan Peserta Didik.Jakarta.Renika Cipta.
Internet : tyraway.wordpress.com /2010/09/13/ Perkembangan-Kehidupan-Pendidikan-dan-Karier/



Tidak ada komentar: